Ini 5 Makanan Antiinflamasi Bisa Cegah Badai Sitokin Makin Parah

SUMSELPOS.COM – Makanan antiinflamasi bersifat melawan peradangan yang membahayakan tubuh. Konsumsinya bermanfaat untuk cegah berbagai penyakit, termasuk badai sitokin.

Inflamasi atau peradangan tidak selamanya membahayakan. Ada inflamasi baik atau akut yang merujuk pada kondisi tubuh dalam mempertahankan diri dari infeksi bakteri maupun virus.

Jenis inflamasi ini mereda dengan cepat, namun berbeda dengan inflamasi kronis yang bisa bertahan lama. Jenis inflamasi ini bisa membahayakan tubuh.

“Jika peradangan akut seperti api, maka peradangan kronis lebih seperti asap yang membara,” kata Frank Hu dari Harvard T.H. Chan School of Public Health seperti dikutip dalam Washington Post (24/8/21).

Inflamasi kronis bersifat memperparah penyakit seperti diabetes tipe dua, penyakit jantung, kanker, Alzheimer, hingga Covid-19. Kondisi inflamasi kronis yang tak terkendali dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan organ tubuh.

Nikbin Meydani, peneliti di Tufts University menjelaskan adanya kaitan antara inflamasi dengan badai sitokin, kondisi medis yang sempat mengancam nyawa Deddy Corbuzier.

“Badai sitokin (kondisi dimana senyawa inflamasi menghancurkan jaringan sehat) menghasilkan gejala Covid-19 yang lebih parah dan meningkatkan risiko kematian. Ini adalah salah satu akibat dari inflamasi yang tidak terkendali,” kata Meydani.

Guna mengatasinya, konsumsi makanan sehat dan tepat disebut peneliti bisa bantu mengurangi keparahan peradangan, termasuk kondisi yang mengarah pada badai sitokin.

Ada makanan yang tergolong makanan antiinflamasi. Dikutip dari detikcom, makanan ini tinggi antioksidan dan mengandung senyawa yang menghambat pelepasan sitokin.

Berikut 5 makanan antiinflamasi yang bisa cegah keparahan penyakit, termasuk badai sitokin:

1. Sayuran hijau
Sayuran hijau terkenal dengan segudang manfaatnya untuk kesehatan. Kamu bisa mengonsumsi bayam, kale, hingga brokoli secara rutin karena bersifat antiinflamasi.

Sayuran hijau mengandung antioksidan alami yang telah terbukti mampu mengurangi inflamasi pada tubuh. Selain itu, peneliti menemukan konsumsi sayuran hijau yang lebih banyak berkaitan dengan penurunan risiko mengalami beberapa jenis kanker.

2. Teh hijau
Peneliti juga menyebut teh, khususnya teh hijau, sebagai minuman sehat yang bisa mengurangi risiko inflamasi. Hal ini lantaran teh hijau tinggi kandungan antioksidan dan senyawa antiinflamasi, terutama yang bernama epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

EGCG menghambat peradangan dengan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan kerusakan asam lemak dalam sel tubuh. Pastikan meminum teh hijau dengan benar. Jangan menyeduhnya dengan air mendidih, cukup dengan air bersuhu 70-80 derajat Celcius.

3. Ikan omega 3
Makanan antiinflamasi selanjutnya adalah ikan berlemak atau ikan dengan kandungan lemak sehat. Lemak yang dimaksud adalah asam lemak omega 3 EPA dan DHA.

Ikan dengan kandungan asam lemak omega 3 terbaik adalah salmon, sarden, dan kembung. Kandungan EPA dan DHA di dalamnya bisa mengurangi inflamasi yang menyebabkan kondisi kesehatan lebih serius, seperti sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan ginjal.

Tubuh nantinya akan memetabolisme asam lemak omega 3 menjadi senyawa bernama resolvin dan protectin yang berkaitan dengan efek antiinflamasi.

4. Minyak zaitun
Minyak zaitun terkenal sebagai jenis minyak sehat dan minyak favorit para pelaku diet. Minyak zaitun rupanya juga tergolong makanan antiinflamasi yang bagus dikonsumsi rutin.

Minyak zaitun kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang bermanfaat bagi tubuh. Konsumsinya terbukti bisa mengurangi risiko penyakit jantung, kanker otak, dan penyakit serius lainnya.

Efek antioksidan oleocanthal yang ditemukan dalam minyak zaitun, telah dibandingkan peneliti memiliki sifat antiinflamasi layaknya ibuprofen. Konsumsi extra virgin olive oil untuk pilihan terbaik.

5. Buah berry
Konsumsi ragam sayur dan buah utuh sangat disarankan peneliti untuk mencegah inflamasi. Salah satu yang diunggulkan sebagai makanan inflamasi adalah buah berry.

Meski ukurannya mungil, buah berry mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral. Buah berry juga mengandung antioksidan bernama anthocyanin yang bersifat antiinflamasi.

Sebuah penelitian pada pria menemukan mereka yang konsumsi blueberry setiap hari memproduksi lebih banyak sel NK setiap hari dibanding yang tidak. Sel NK adalah natural killer cells atau jenis sel yang bantu menjaga sistem imun berfungsi maksimal.

Selain blueberry, kamu juga bisa mengonsumsi strawberry, raspberry, dan blackberry. Jadikan buah-buahan ini sebagai alternatif camilan sehat.
(mg1)