Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi isu tunggakan gaji pemain Persija Jakarta. Ia menegaskan bahwa PSSI tidak bisa ikut campur dalam urusan internal klub karena klub merupakan entitas independen.
“Bukan kami membela diri seakan-akan PSSI bertanggung jawab atas semua hal. Liga itu 99 persen sahamnya dimiliki klub-klub, sementara PSSI hanya punya 1 persen,” ujar Erick di Jakarta, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, Minggu, 16 Maret 2025.
Erick menekankan bahwa liga di Indonesia cukup independen dibandingkan banyak negara lain. Meski begitu, PSSI tetap mendukung upaya perbaikan dalam penyelenggaraan liga.
“Tentu kami mendukung liga yang sedang memperbaiki diri, termasuk dalam kasus klub yang mengalami masalah keuangan,” tambahnya.
Erick membantah anggapan bahwa PSSI lepas tangan terhadap permasalahan sepak bola nasional. Ia menegaskan bahwa federasi sedang fokus mengembangkan aspek lain yang menunjang kualitas pertandingan, seperti perwasitan.
“Buktinya, PSSI melakukan investasi besar-besaran di bidang perwasitan. Saat ini jumlah wasit yang terdaftar mencapai 13 ribu orang, jauh meningkat dibandingkan dulu yang hanya 3 ribu lebih,” katanya.
PSSI juga memastikan bahwa para wasit mendapat pelatihan sesuai standar AFC dan FIFA serta dilengkapi asuransi kesejahteraan. Selain itu, Erick menyoroti peran federasi dalam mendorong penggunaan VAR di Liga 1 sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatan kualitas kompetisi.
“Kami mendukung penuh penggunaan VAR dan berterima kasih kepada liga atas upayanya. Kami juga terus mendorong peningkatan lisensi klub untuk memastikan standar yang lebih baik,” tuturnya.***